Rabu, 25 April 2018

STATISTIK


MASALAH DISTRIBUSI FREKUENSI





Dosen Pengampu : Husnil Puadi, M.M

Disusun Oleh: Kelompok III
Semester V PAI.B
1.      Khusnul Malinda (2015.01.059)
2.      Marlinda (2015.01.069)
3.      Medi Sutrisno (2015.01.070)
4.      Rika Puspita Sari (2015.01.97)


Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Qur’an Al-Ittifaqiah
(STITQI)
Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan
Tahun Akademik 2017-2018

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan umat islam dengan menurunkan al-Qur'an dan menjadikannya sebagai sumber hukum, nasihat, petunjuk, obat dan rahmat. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti jejak-jejak mereka hingga akhir zaman.
Dengan pertolongan Allah, maka makalah Statistik ini dapat di selesaikan. Dalam makalah ini, pembahasannya tidak terlalu panjang lebar dalam membahas sesuatu topik, namun pembahasannya cukup singkat dan padat. Demikianlah makalah ini kami buat, dan kami menyadari masih banyak kekurangan didalam penulisan makalah ini. Demi kebenaran makalah ini kami memohon saran kepada mahasiswa mahasiswi dan khususnya kepada dosen (Statistik). Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Indralaya, 10 Oktober 2017
Penyusun

Kelompok III


BAB I

PENDAHULUAN


Tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan tugasnya seorang pendidik akan senantiasa terlibat dalam masalah penilaian atau evaluasi. Hasil penilaian itu biasanya dinyatakan dalam berbagai macam cara, namun cara yang paling umum digunakan adalah dengan menyatakannya dalam bentuk angka(bilangan).
Karena penilaian hasil pendidikan yang paling umum itu menggunakan data kuantitatif, maka tidak diragukan lagi statistik memiliki fungsi yang sangat penting. Cara penyajian data statistik pun bermacam-macam, baik melalui tabel, ataupun grafik, sehingga muncul istilah “Distribusi Frekuensi”. Karena banyaknya kalangan yang belum memahami dengan benar  apa itu distribusi frekuensi, serta tabel dan grafik distribusi frekuensi, maka kehadiran makalah ini semoga bisa membantu kita untuk memahami.

1.      Apa pengertian dari Variabel?
2.      Apa pengertian dari Frekuensi?
3.      Apa pengertian dari Distribusi Frekuensi?
4.      Apa yang disebut Tabel Distribusi Frekuensi?
5.      Bagaimana cara membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal dan Data Kelompok?


BAB II

PEMBAHASAN


Setiap kali kita melakukan kegiatan pengumpulan data statistik, maka pada umumnya kegiatan tesebut akan menghasilkan kumpulan data angka yang kadaannya tidak teratur, berserakan dan masih, meupakan bahan keterangan yang sifatnya kasara dan mentah. Dikatakan “ kasar” dan “ mentah” sebab kumpulan angka dengan kondisi seperti yang disebutkan di atas belum dapat memberikan informasi secara ringkas dan jelas mengenai ciri atau sifat yang dimiliki oleh kumpulan angka tesebut. Oleh kerena itu, agar data angka yang telah berhasil dihimpun itu “dapat berbicara” dan dapat memberikan informasi yang berarti, diperlukan adanya tidak lanjut atau langkah tertentu[1].
Tidak terlepas hubungannya dengan pernyataan di atas, maka salah satu tugas dari statistik sebagai ilmu pengetahuan adalah menyajikan atau mendeskripsikan data angka yang telah berhasil dihimpun itu secara teratur, ringkas, mudah dimengerti, hingga dengan secara jelas dapat memberikan gambaran yang tepat mengenai ciri atau sifat yang terkandung di dalam data angka tersebut. Dengan diketahui ciri atau sifat yang terkandung dalam kumpulan data angka itu berarti kumpulan data angkat tadi telah “ dapat berbicara “ dan karenanya kita berhasil memproleh informasi – informasi yang berguna, sejalan dengan maksud dan tujuan pengumpulan data.
Sebuah contoh yang dikemukakan berikut ini kiranya akan memperjelas uraian di atas.
Dari sejumlah 80 orang mahasiswa tingkat II fakultas tarbiyah IAIN sunan kalijaga yogyakarta, berhasil dihimpun data berupa nilai hasil ujian utama semester i tahun akademik 1984/1985 dalam mata kuliah statistik pendidikan, sebagai berikut :
60
55
60
67
67
67
55
55
60
55
69
55
60
80
70
70
80
80
60
55
67
55
60
69
69
69
69
69
60
55
79
79
60
75
65
65
75
80
60
80
65
67
60
75
65
65
75
80
60
80
70
67
60
75
65
65
75
80
60
80
55
67
60
75
70
70
75
80
60
80
80
67
60
75
80
80
75
80
60
80

Dapat kita saksikan dan kita rasakan bersama bahwa data yang berupa kumpulan nilai hasil ujian semester dari 80 orang mahasiswa itu masih sangat sulit bagi kita untuk dapat menjawab dengan cepat pertayaan yang muncul di balik kumpulan data angka itu, seperti :
1.        Berapa banyak mahasiswa yang memiliki nilai tertinggi dalam ujian semester tersebut ?
2.        Berapa banyak mahasiswa yang memiliki nilai terendah ?
3.        Berapa banyak mahasiswa yang memperoleh nilai di atas 60 ?
4.        Berapa banyak mahasiswa yang nilainya kurang dari 60 ?
5.        Berapa banyak mahasiswa yang nilainya berkisar antara 60 – 69 ?
6.        Berapa banyak mahasiswa yang nilainya berkisar antara 70 – 79 ?
7.        Berapa banyak mahasiswa yang memperoleh nilai yang sama ?
Dan sebagainya.
Tidak dapat disangkal bahwa dari kumpulan data angka di atas, kita dapat memperoleh gambaran mengenai hasil ujian yang dicapai oleh 80 orang mahasiswa tersebut, namun gambaran yang kita proleh itu pada hakikatnya masih  besifat kasar, misalnya bahwa “ sebagian kecil dari mahasiswa tersebut nilainya kurang dari 60” atau bahwa mahasiswa yang dapat mencapai nilai diatas 60 banyak sekali “ gambaran yang kasar atau masih bersifat mentah itu pun diperoleh dengan cara meneliti satu – persatu dari dretan angka yang terdiri dari 80 buah angka itu, sehingga memakan waktu cukup lama ?
Untuk dapat menjawab butir-butir pertanyaan seperti telah dikemukakan di atas, tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah : menghitung frekuensi yang dimiliki oleh tiap  - tiap nilai yang berada dalam deretan nilai – nilai tersebut, dan dengan jalan menghitung frekuensi yang dimiliki oleh tiap – tiap nilai itu maka lebih lanjut akan dapat kita ketahui distribusi frekuensi dari nilai – nilai hasil ujian semester yang berhasil di capai oleh 80 orang mahasiswa tadi.

Kata “ variabel” berasal dari bahasa inggris variable dengan arti :”ubahan” faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah – ubah dalam contoh yang telah disebutkan dimuka, nilai – nilai hasil ujian semester dari sejumlah 80 orang mahasiswa itu kita sebut variabel. variabel pada dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka[2].
Contoh:
-          “usia” gejala kualitatif = 17 th, 19 th (gejala kuantitatif)
-          “nilai” gejala kuantitatif = 5, 6, 9 (gejala kualitatif)
Perhatikan contoh berikut. 
Nama variabel dan nilai.
Username = "joni"
Nama = "Al-Khawarizmi"
Harga = 2500
HargaTotal = 34000 
Pada contoh di atas: “Username, Nama, harga, dan Harga Total' adalah nama dari variabel. Sedangkan "joni", "Al-Khawarizmi", 2500, dan 34000 adalah nilai dari masing-masing variabel. Nilai-nilai ini akan tersimpan di dalam nama variabel masing-masing sepanjang tidak kita rubah.
Kata “ frekuensi” yang dalam bahasa inggrisnya adalah frequency berarti : “ kekerapan” “ kekeringan” atau “ jarang – kerapnya” dalam statistik, “ frekuensi” mengandung pengertian ; angka ( bilangan ) yang menunjukan seberapa kali suatu variabel  ( yang dilambangkan dengan angka – angka itu ) berulang dalam deretan angka tersebut : atau berapa kalikah suatu variabel ( yang dilambangkan dengan angka itu ) muncul dalam deretan angka tersebut.
Contoh:
Nilai yang berhasil didapat oleh 10 orang siswa dalam tes hasil belajar bidang studi IPA adalah sebagai berikut:
60, 50, 75, 60, 80, 40, 60, 70, 100, 75
Jika kita amati, maka dalam deretan nilai hasil tes tersebut, nilai 60 muncul sebanyak 3 kali. Maka disini dapat kita katakan bahwa nilai 60 itu berfrekuensi 3.
Nilai 70 hanya muncul sebanyak 1 kali saja, ini berarti nilai 70 itu berfrekuensi 1.
Nilai 75 dicapai oleh 2 orang siswa, atau niali 75 itu ada sebanyak 2 buah, disini kita katakan bahwa nilai 75 berfrekuensi 2. Demikian seterusnya....

Distribusi  ( distribusi bahasa inggris ) berarti “ penyaluran” pembagian atau pencaran jadi distribusi frekuensi dapat diberi arti “ penyaluran fekuensi “ pembagian frekuensi atau pencaran frekuensi “ dalam statistik, “ distribusi frekuensi” kurang lebih mengandung pengertian “suatu keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi, atau terpencar”[3].


Contoh:
                        Jika data yang berupa nilai hasil THB dalam bidang studi IPA dari 10 orang siswa SMA kita sajikan dalam bentuk tabel, maka pembagian atau pancaran frekuensi dari nilai hasil tes itu akan tampak dengan nyata:
Nilai
Banyaknya (Orang)
100
80
75
70
60
50
40
1
1
2
1
3
2
1
Total
10


1.      Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi.
Apa yang dimaksud dengan “tabel” tidak lain adalah: alat penyajian data statistik yang berbenntuk (dituangkan dalam bentuk) kolom dan lajur.
Dengan demikian Tabel Distribusi Frekuensi dapat kita beri pengertian sebagai: Alat penyajian data statistik yang berbentuk kolom dan lajur, yang didalamnya dimuat angka yang dapat melukiskan atau menggambarkan pencaran atau pembagian frekuensi dari variabel yang sedang menjadi objek penelitian[4].
Dalam suatu tabel distribusi frekuensi akan kita dapati:
-          Variabel
-          Frekuensi
-          Jumlah frekuensi.
Dalam contoh dimuka, angka-angka 100, 80, 75, 70, 60, 50 dan 40 adalah angka yang melambangkan “variabel” nilai hasil tes, angka 1,1,2,1,3,1 dan 1 adalah angka yang menunjukkan “frekuensi”, sedangkan angka 10 adalah “jumlah frekuensi”.

2.      Tabel Distribusi Frekuensi Dan Macamnya
Dalam dunia statistik kita mengenal berbagai macam Tabel Distribusi Frekuensi; dalam makalah ini akan dikemukakan mengenai 4 macam Tabel Distribusi Frekuensi,yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal,Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan,Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, dan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif ( Tabel Persentase)[5]. (Sudijono Anas.2009: 39)
a.      Tabel Distibusi Frekuensi Data Tunggal
Tabel Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka ; angka yang ada itu tidak   dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).
Contoh : 
TABEL 2.1.Distribusi Frekuensi Nilai UAS Dalam Bidang Studi Matematika dari 40 Orang Siswa MTsN.

Nilai
(X)
Frekuensi (f)
9
8
7
6
5
4
6
9
16
5
Total
40 = N







Dalam Tabel 2.1 itu, Nilai UAS Dalam Bidang Studi Matematika dari sejumlah 40 orang siswa MTsN berbentuk Data Tunggal, sebab nilai tersebut tidak dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).

b.      Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan
Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan pencaran frekuensi dari data angka,di mana angka-angka tersebut dikelompok-kelompokkan (dalam tiap unit terdapat sekelompok angka.
Data disajikan memalui Tabel 2.2 berbentuk Data Kelompokkan (Grouped Data). Adapun huruf N yang terdapat pada lajur “Total” (baik yang terdapat pada Tabel 2.1 maupun Tabel 2.2) adalah singkatan dari Number atau Number of Gases yang berarti “jumlah frekuensi” atau “jumlah hal yang diselidiki”,atau “jumlah individu”
Contoh:
TABEL 2.2  Distribusi Frekuensi Tentang Usia dari Sejumlah 50 orang Guru Matematika yang Bertugas Pada Sekolah Dasar Negeri.
Usia
Frekuensi
(f)
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
6
7
10
12
8
7
Total
50    = N

c.       Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Dimaksud dengan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif ialah salah satu   jenis tabel statistik yang didalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau: selalu ditambah-tambahkan , baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah[6].
Contoh:




TABEL 2.3. Distributii Frekuensi Kumulatif Nilai-nilai Hasil THB Bidang studi PMP Dari 40 Orang Siswa MTsN.
Nilai
(X)
f
fk (b)
fk (a)
8
7
6
5
6
9
19
6
40 = N
34
25
6
6
15
34
40 = N
Total :
40 = N
-
-







TABEL 2.4. Distribusi Frekuensi Kumulatif Usia 50 Orang Guru  Matematika yang bertugas pada Sekolah Dasar Negeri.
Usia
f
fk (b)
fk (a)
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 – 29
6
7
10
12
8
7
50 = N
44
37
27
15
7
6
13
23
35
43
50 = N
Total :
50 = N
-
-








Tabel 2.3 dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Tunggal, sebab data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data yang tidak dikelompok-kelompokkan. (lihat kolom 1). Pada kolom 2 dimuat frekuensi asli (yakni frekuensi sebelum diperhitungkan frekuensi kumulatifnya). Kolom 3 memuat frekuensi kumulatif yang dihitung dari bawah (fk(b)), dimana angka-angka yang terdapat pada kolom ini diperoleh dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut: 6+19 = 25; 25 + 9 = 34; 34 + 6 = 40. Hasil penjumlahan akhir dari frekuensi kumulatif akan selalu sama dengan N (disini N = 40). Kolom 4 memuat frekuensi Kumulatif yang dihitung dari atas  (fk(a)), di mana angka-angka yang terdapat pada kolom ini dieroleh dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut; 6 + 9 = 15; 15 + 19 = 34; 34 + 6 = 40 = N.
Adapun Tabel 2.4 kita namakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Kelompokan, sebab data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data kelompokkan. Tentang keterangan atau penjelasan lebih lanjut pada pokoknya sama seperti keterangan yang telah dikemukakan untuk Tabel 2.3 di atas.

d.      Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif juga dinamakan Tabel Persentase. Dikatakan “frekuensi relatif” sebab frekuensi yang disajikan di sini bukanlah frekuensi yang sebenarnya, melainkan frekuensi yang dituangkan dalam bentuk angka persenan[7].
Contoh : 
TABEL 2.5. Distribusi Frekuensi Relatif (Distribusi Persentase) tentang Nilai-nilai THB Dalam Studi PMP dari sejumlah 40 Orang Siswa MTsN.
Nilai
(X)
f
Persentase
(p)
8
7
6
5
6
9
19
6
15,0
22,5
47,5
15,0
Total:
40 = N
100.0 =  p








Keterangan: Untuk memperoleh frekuensi relative (angka persenan) sebagaimana tertera pada kolom 3 tabel 2.5, digunakan rumus:
p=
f= frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N= Number of Gases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).
p  = angka persentase.
Jadi angka persenan sebesar 15,0; itu diperoleh dari:
100% = 17.5; sebesar 32.5 diperoleh dari:
100% = 22,5; demikian seterusnya.
 Jumlah persentase ( p) harus selalu sama dengan 100.0.
Dengan cara yang sama seperti telah dikemukakan di atas, contoh untuk Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah sebagai berikut:
TABEL 2.6.Distribusi Frekuensi Relatif Usia 50 Orang Guru Matematika yang bertugas pada Sekolah Dasar Negeri.
Usia
f
Persentase
(p)
50 – 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 – 29
6
7
10
12
8
7
12,0
14,0
20,0
24,0
16,0
14,0
Total :
50 = N
100,0 = ∑ p










e.       Tabel Persentase Kumulatif
Seperti halnya Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Persentase atau Tabel   Distribusi Frekuensi relatif pun dapat diubah ke dalam bentuk Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi relatif Kumulatif).
Contoh Tabel Persentase Kumulatif adalah Tabel 2.7. untuk data tunggal,dan Tabel 2.8 untuk data berkelompok. Penjelasan tentang bagaimana cara memperoleh pk(b) dan pk(a)adalah sama seperti penjelasan yang telah dikemukakan pada Tabel 2.3.[8] (Sudijono Anas.2009: 44-45)
Tabel 2.7. Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi relatif Kumulatif) tentang nilai hasil THB dalam bidang studi PMP dari sejumlah 40 orang siswa MTsN.
Nilai (X)
P
Pk(b)
Pk(a)
8
7
6
5
15,0
22,5
47,5
15,0
100,0 = p
85,0
62,5
15,0
15,0
37,5
85,0
100,0 = p
Total
100,0 = p
-
-

Tabel 2.8 Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi relatif Kumulatif) tentang nilai hasil THB dalam bidang studi PMP dari sejumlah 40 orang siswa MTsN.
Nilai (X)
P
Pk(b)
Pk(a)
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
12,0
14,0
20,0
24,0
16,0
14,0
100,0 = p
88,0
74,0
54,0
30,0
14,0
12,0
26,0
46,0
70,0
86,0
100,0 = p
Total
100,0 = p
-
-









Dari lima macam Tabel Distribusi Frekuensi yang telah dikemukakan contohnya di atas,hanya dua buah saja yang dipandang perlu dibahas cara pembuatannya, yaitu: Tabel Distribusi Data Tunggal dan Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan.
Kedua macam tabel distribusi frekuensi tersebut perlu dipelajari prosedur dan teknik pembuatannya,sebab pekerjaan menganalisis data statistik pada umumnya diawali dengan pembuatan salah satu diantara dua jenis tabel distribusi frekuensi tersebut. Sedangkan prosedur dan teknik pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, Tabel Distribusi Frekuensi Relatif, dan Tabel Persentase Kumulatif ; ketiga macam tabel distribusi frekuensi yang disebutkan terakhir,dapat dibuat setelah dipersiapkan lebih dahulu Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggalnya atau Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokannya[9].
1.      Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal.
Sebelum dikemukakan mengenai cara pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal,terlebih dahulu perlu dikemukakan bahwa Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal ada dua macam,yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang semua skornya berfrekuensi 1, dan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu.
a.       Contoh Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya Berfrekuensi 1.
Misalkan dari 10 orang Mahasiswa yang menempuh Ujian Akhir Semester  dalam mata kuliah Statistika Dasar, diperoleh nilai sebagai berikut tabel 2.9:
No.
Nama
Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Antezal
Billy
Fauzul
Medi
Nurromantis
Lifah
Rika
Marlinda
Khusnul
Marhidayati
65
30
60
45
75
40
70
55
80
50
Apabila kita perhatikan data di atas,maka dari 10 orang mahasiswa yang menempuh ujian akhir semester tersebut, kita dapat mengatakan bahwa semua skor atau semua nilai yang sedang kita hadapi itu masing-masing berfrekuensi 1.
Jika data di atas kita tuangkan penyajiannya dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal,wujudnya adalah seperti Tabel 2.10
TABEL 2.10. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Ujian Akhir Semester Dalam Mata Kuliah Statistika Dasar yang Diikuti 10 Orang Mahasiswa.
Nilai
(X)
f
80
75
70
65
60
55
50
45
40
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Total
10 = N


                   








Karena semua skor (nilai) hasil ujian tersebut befrekuensi 1 dan semua skor(nilai) yang ada itu berwujud Data Tunggal maka tabel di atas dinamakan: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya Berfrekuensi 1.
b.      Contoh Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Sebagian atau Keseluruhan Skornya Berfrekuensi Lebih dari 1
Misalkan dari sejumlah 40 orang murid Sekolah Menengah Pertama yang menempuh ulangan harian dalam mata pelajaran matematika,diperoleh nilai hasil ulangan sebagai berikut (nama murid tersebut tidak dicantumkan di sini):
5      8      6      4      6     7     9     6     4      5
3      5      8      6      5     4     6     7     7      10
4      6      5      7      8     9     3     5     6      8
10    4      9      5      3     6     8     6     7      6
Apabila data tersebut akan kita sajikan dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi, maka langkah yang perlu ditempuh adalah:
Langkah Pertama :
Mencari Nilai Tertinggi (Skor paling tinggi (Highest Score) H) dan Nilai Terendah (Skor paling rendah (Lowest Score) L). Ternyata H = 10 dan L = 3.
Dengan diketahuinya H dan L maka kita dapat menyusun atau mengatur nilai hasil ulangan harian itu, dari atas ke bawah,mulai dari 10 berturut-turut ke bawah sampai dengan 3 pada kolom 1 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita persiapkan adalah seperti yang terlihat pada Tabel 2.11.
Langkah Kedua :
Menghitung frekuensi masing-masing nilai yang ada, dengan bantuan jari-jari (tallies); hasilnya dimasukkan dalam kolom 2 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita persiapkan ( Lihat Kolom 2 Tabel 2.11).
Tabel 2.11  kita sebut Tabel Distribusi Data Tunggal yang seluruhan skornya berfrekuensi lebih dari satu, sebab di samping seluruh skor (nilai)nya merupakan data yang tidak dikelompokkan.
Maka seluruh skor yang ada itu masing-masing berfrekuensi lebih dari satu. (Sudijono Anas.2009: 48-50).
Tabel 2.11. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Ulangan Harian Dalam Mata Pelajaran Matematika yang diikuti oleh 40 orang murid Sekolah Menengah Pertama
Nilai (X)
Tanda/ jari-jari/ Tallies
F
10
9
8
7
6
5
4
3
II
III
IIIII
IIIII
IIIII IIIII
IIIII II
IIIII
III

2
3
5
5
10
7
5
3
Total
40     N
2.      Cara membuat tabel distribusi frekuensi data kelompokan
Tabel distribusi frekuensi data kelompok digunakan untuk menyusun data yang memiliki kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang. Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas Matematika dari 40 siswa kelas XI berikut ini[10].
75        70        75        60        65        60        45        55        75        70
60        65        60        55        65        65        65        80        75        85
80        75        65        65        75        80        65        65        75        65
80          65        70        75        75        65        85        85        65        75
 Untuk menyajikan data di atas dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi maka perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
-          Mengurutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar
-          Menentukan banyak kelas ( n )
-          Menghitung rentang data
Caranya yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.berdasarkan tabel di atas
data terbesar = 85
data terkecil = 45
maka rentang = 85 – 45 = 40
-          Menentukan Jumlah Kelas Interval  untuk menentukan Kelas Interval ditentukan dengan rumus Sturges  K= 1 + 3,3 . log  n
K = 1+3,3.Log(40)
     = 1+3,3 x 1,60 = 6,29 atau dibulatkan menjadi 6.
-          Menghitung panjang klas
panjang kelas = rentang di bagi jumlah kelas
       40 : 6 = 6,67 atau dibulatkan menjadi 7.

No
Kelas Interval
Frekuensi
1
45 – 51
1
2
52 – 58
2
3
59 – 65
17
4
66 – 72
3
5
73 – 79
10
6
80 – 86
7
Jumlah
40

-        












  Menyusun Klas Interval dan memasukan data menggunakan tally

No Interval
Kelas Interval
Tally
Frekuensi
1
45 – 51
|
1
2
52 – 58
||
2
3
59 – 65
||||| ||||| ||||| ||
17
4
66 – 72
|||
3
5
73 – 79
||||| |||||
10
6
80 – 86
||||| ||
7
Jumlah
40










Jika frekuensi sudah di temukan, kolom tally dihilangkan saja, sehingga menjadi tabel distribusi frekuensi. K =jumlah klas interval
log= logaritma
n = jumlah data
karena datanya terdiri 40 siswa maka :
K = 1 + 3,3 log(40)
K = 1 + 3,3 . 1,60
K = 1 + 5,29
K = 6,29  dapat dibulatkan menjadi 6 atau 7.



BAB III

PENUTUP


1.      Kata “ variabel” berasal dari bahasa inggris variable dengan arti :”ubahan” faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah – ubah
2.      “ frekuensi” mengandung pengertian ; angka ( bilangan ) yang menunjukan seberapa kali suatu variabel  ( yang dilambangkan dengan angka – angka itu ) berulang dalam dertan angka tersebut : atau berapa kalikah suatu variabel ( yang dilambangkan dengan angka itu ) muncul dalam deretang angka tersebut.
3.      “ distribusi frekuensi” kurang lebih mengandung pengertian “suatu keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi, atau terpencar”.
4.      Tabel Distribusi Frekuensi,yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal,Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan,Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, dan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif ( Tabel Persentase).
5.      Ada banyak sekali langkah dalam pembuatan tabel distribusi frekuensi baik data tunggal maupun data kelompok.

DAFTAR PUSTAKA


Subana,moersetyo Rahadi, dan Sudrajat. 2000. Statistika pendidikan. Bandung : CV Pustaka setya
Sudijono, Annas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :PT RajaGrafindo Persada
https://www.academia.edu/12246638/MAKALAH_DISTRIBUSI_FREKUENSI diakses pada tanggal 13 Oktober 2017 pukul 10:43 WIB


[1] Annas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan. Cet. Ke-25, (Jakarta :PT RajaGrafindo Persada, 2009), hal. 33-35
[2] Ibid,..... hal. 36
[3] Ibid,....... hal. 36
[4] Ibid,....... hal. 36
[5] Ibid,....... hal. 37
[6] Ibid,...... hal. 41
[7] Ibid,..... hal. 41
[8] Ibid,...... hal. 44-45
[9] https://www.academia.edu/12246638/MAKALAH_DISTRIBUSI_FREKUENSI diakses pada tanggal  13 oktober 2017 pukul 10:43 WIB
[10] Moersetyo Rahadi Subana, dan Sudrajat. Statistika pendidikan. (Bandung : CV Pustaka setya, 2000), hal. 43-50